Google ads

SILA CARI DI SINI

Google

Thursday, August 21, 2008

RENUNGAN HAJI DARI SEORANG MUKIMIN.

Ketika buku yang berjudul renungan “Renungan Di Tanah Suci Dan Pedoman Berhaji”, ditulis oleh seorang-orang mukimin bernama Ahmad Jamhuri Jaharis Nurudin, mengaku telag tinggal tetap selama seperempat abad. Untuk ukuran waktu meninggalkan tanah air, dapat dikategorikan sangat lama. Tentunya merupakan pengalaman empiri yang dapat dibukukan sebagai pedoman warga bangsa kita yang sedang menjalankan ibadah yang sangat kolosal ini.
Tulisan ini dibuat dengan menggali pengalaman pribadinya, kurang lebih telah 25 kali penyelenggaran ibadah haji.
Renungan ini mengakrabkan siapa saja dengan tanah haram, tempat kelahiran Nabi Akhirul zaman. Melalaui renungan ini seakan memutar sebuah film, dan mendaur ulang perjalanan Rasullulah.
Data Buku
JUDUL: Renungan Di Tanah Suci Dan Pedoman Berhaji
PENULIS: Ahmad Jamhuri Jaharis Nuruddin
PENERBIT:---Tidak tetulis di buku—dicetak PT Bina Il mu Offgset Jl. Rungkut Industri IV/18 Surabaya
CETAKAN: Januari 1990
TEBAL: v + 130 halaman
Buku ini juga mengungkap beberapa salah pandang, ternyata jika didudukan dengan benar banyak pengalaman baru yang kita dapat. Tentunya orang jadi terperanjat ketika kita masuk di Masjid Rasulullah—Masjid Nabawi, bau menyengat kemenyan sejenis dupa yang acap kali terlihat asapnya, di bakar di masdjid ini.
Alangkah melesetnya orang yang mangatakan hal itu tidak boleh, karena serupa dengan majusi atau Budha yang mendewakan api. Ummat Islam mengyunakn api buat memasak dan merebus, membakar kayu garu dan sebagainya, bukan berarti menyembah api. Hukum agama diambil dari Nabi yang jujur, bukan dari akal pikiran yang bentur. Begitu juga di Majidil Haram perapiannya sambil dibawa Thawaf, kalau Ramadhan setiap malam didupai terkadang dipakai Mustaka dan lainnya.
Dalam buku ini ternyata memahamkan kita tentang ibdah haji sekaligus memberikan pembelajaran terkait dengan situsai serbenarnya di tanah suci. Disamping itupula dalam buku ini juga diungkap beberapa terminology makna berhaji, dan dibentangkan pula latar belakang sejarah dari kota-kota suci yang ada di jazirah tanah kelahiran Nabi.
[Catatan: buku ini dikais di pusat penjualan buku bekas, Terminal Angkut Senin-Jakarta. Buku ini diberi kata pengantar Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Kalimantan Selatan . HM Umar Yasin, Ba]

No comments:

ads