Google ads

SILA CARI DI SINI

Google

Monday, August 11, 2008

MENGENANG MUSIBAH MINA—1990

Deretan panjang musibah ternyata masih menyertai Jemaah Haji Indonesia, tragedy Kolombo 1974 yang menewaskan ratusan jemaah haji embarkasi Juanda, bahkan menurut berita jazad para koraban sulit untuk dikenali. Musibah rupanya masih berlanjut, pada tahun 1978 peristiwa tragis terulang kembali di Kolombo, sekitar 173 dinyatakan meninggal dan 67 orang selamat. Kedua musibah itu terjadi di Negeri Srilangka, antara kejadian yang pertama dengan musibah berikutnya hanya selang 4 tahun.
Kemudian pada tahun 1990, sebuah kejadian yang sangat memilukan masih menyelimuti jemaah haji Indonesia. Sekarang bukan dalam hitungan puluhan atau belasan, kini sekitar 655 jemaah haji Indonesia meregang nyawa di tanah Mina. Penyebabnya adalah saling injak, saling dorong ketika jamaah sedang melalui terowongan Mina yang dikenal dengan nama “Muaishim”. Tentunya ketika para jamaah sedang berpapasan ditambah dengan menyemutnya jemaah, dan mengejar waktu yang afdol punya urunan lahirnya musibah ini.
Beberapa media memberitakan bahkan seorang-orang penyanyi legendaries, Ebit G Ade mencipta lagu untuk mengenang musibah ini. Tangan kreatif ikut hanyut musibah yang menjadi berita dirajut dan kemudian dikliping, akhirnya jadilah buku dengan judul Mengenang Musibah Mina.
Kumpulan guntingan demi guntingan ini, memberikan pelajaran kepada kita, kesiapan mental plus kesabaran adalah kunci dalam menghalau musibah.


KLIPING DARI JAWA TIMUR
Kliping ini dikumpulkan dari berbagai Koran yang terbit dari Jawa Timur, oleh kaerena citarasa Jawa Timur sangat kental.
Banyak public figure asal Jawa Timur terekspos terkait peritiwa ini, misalnya Walikotamadya Mojokerto Wadijono SH, Bupati Ngajuk, Drs. Ibnu Salam, dan Dorce Gamalama. Ketika peristiwa itu terjadi Waliokotamadya Mojokerto dan Bupati Nganjuk, termasuk seorang-orang yang terhindari dari musibah itu.

PARTISIPASI GUDANG GARAM & BII
Pemberitaan yang menggetarkan atas musibah mina mampu neggerakan dermawan di Tanah Air, serta merta solidaritas itu terbangun. Pabrik Rokok Gudang Garam Kediri dan Bank Internasional Indonesia tergetak untuk memberikan bantuan.
Total yang diterimakan kepada ahli waris sebesar Rp. 2,6 Juta.

No comments:

ads