Google ads

SILA CARI DI SINI

Google

Friday, November 28, 2008

HAJI DILARANG KETAWA


Ini bukan buku tentang manasik haji, namun sebuah buku pelipur lara. Melalui Haji Dilarang Ketawa ini, kita akan memperoleh informasi/ gambaran betapa konyolnya tingkah laku para haji asal Tanah Air di Negeri Saudi. Cerita-cerita yang dikemas apik dan bikin geli kuping sampai kaki, adalah gambaran sesungguhnya para jamaah, tanpa sentuhan rekayasa sedikitpun, namun bumbu penyedap agar terasa lucu pasti ada. Penulisnya bukan lulusan Akademi Sri Mulat, bukan Institut Lenong, dan bukan Universitas Ludruk Indonesia, tapi lulusan Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya. Hasan Bisri si punilis buku ini, sensasi humornya semakin kental ketika di SMA, lebih celaka tapi mengandung bahagia, ternyata humor justru memantapkan karirnya.

Skripsi yang dibuat berjudul "Studi korelasi Sense of HumourDengan Egosentrisme; Kasus Mahasiswa-Mahasiswa di Fakultas Psikologi Unair--1989. Dan ketika kuliah di Fakultas Film dan Televisi Queensland University of Technology, Brisbane sempat menulis humor untuk bulletine kampus ELICOS. Konon kabarnya juga membentuk grup lawak bersama perempuan bule Debra Surman.

Data buku:

JUDUL : Haji dilarang Ketawa

PENULIS: Hasan Bisri

PENERBIT: PT Mizan Publika Kompleks Plaza Golden Blokk G-15-16 Jl. RS. Fatmawati No. 16 Jakarta Selatan 12420. Telpon 021 7697490. E-mail: hikmahku@cbn.net.id

ISBN: 979-3674-76-8

TEBAL: xv + 141

Wednesday, November 26, 2008

MANAJEMEN HAJI-STUDI KASUS DAN TELAAH IMPLEMENTASI " KNOWLEDGE WORKERS

Aspek manajerial menempati urutan yang penting dalam penyelenggaraan haji, manajemen yang baik disamping mendatangkan dampak efektivitas dan efisien, pada akhirnya mengahasilkan situasi yang kondusif pelaksanaan ibadah. Sebaliknya akan terjadi Pelaksanaan ibadah yang kurang khidmat, manakala pelayanan ibadah amburadul.
Manajemen pelaksanaan ibadah haji itu, memiliki nilai promotif bagi bangsa, jika layanan yang diberikan baik dan kepuasan para jamaah tercukupi, tentunya akan bercitra negatif jika layanan itu sebatas memenuhi. Nilai kempetitif juga tergambarkan pada manajemen layanan, saat ini layanan jamaah haji Indonesia terindikasikan kalah dibanding layanan jamaah dari negeri Malaysia.

Mencermati manajemen layanan haji Indonesia, selain mengajarkan kepada kita semua,untuk berbenah, juga diharapkan mampu menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi hadir guna membawa kemaslahatan berupa rekayasa arif dalam mengatur sebuah event ibadah haji. Hasilnya tentu sebuah solusi yakni layanan prima, dan bentuk layanan ini harus dijadikan jargon dalam melayani Calon Jamaah Haji, dan dipertbaikai secara terus menerus [Continues improvement].
Kini ada seorang-orang yang terpanggil untuk mencermati pelaksanaan haji. Melalui Studi Kasus dan Telaah Implementasi Knowledge Workers untuk menuju perbaikan pelayanan haji, menuju pelayanan prima.

Data buku

JUDUL: Manajemen Haji-Studi Kasus dan Telaah Imnplementasi Knowledge Workers

PENULIS: Achmad Nidjam -- Alatief Hanan

PENERBIT: Zikrul Hakim. Jl. Pramuka Raya No. 4 Jakarta Timur 13140. Tel. 021-8565785

ISBN: 979-9140-05-6

CETAKAN: Pertama Februari 2001

SADAPAN RINGKAS:

Hasil studi ini terarah pada suatu keinginan tumbuh dan kembangnya "Paradigma Baru Manajemen Haji."

Paradigma baru manajemen haji ditekankan pada implementasi knowledge workes, yaitu sumber daya manusia yang kreatif, inovatif dan toleran dengan mengedepankan custumer value sebagai nilai yang mendasari pemyelenggaran haji. Berbagai langkah dapat ditempuh dalam melakukan optimalisasi sumber daya yang telah dimiliki meliputi sumber daya manusia, sumber daya finansial dan sumber daya teknologi dengan mensinergikan antara pola manajemen yang telah ada dengan manajemen modern meliputi berbagai langkah manajerial yang terpadu dan terpola secara integral.

Implentasi.

Studi ini mengaharpkan implenetasi sinergi antara manajemen modetn dengan manajemen haji, dengan out-put sebgai berikut:

Pertama, melakukan reorganisasi struktur dengan melakukan pengurangan dimensi-dimensi struktural dan mengubah tipologi yang ada dalam birokrasi tradisonal dengan mengintegrasikan konsep manajemen secara keseluruhan

Kedua, mengembangkan Sumber Daya dana [finacial resources] yang dimiliki oleh pemerintah sebagai hasil efisiensi penggunaan dana dan mengubah pola pengelolaan dengen memberikan dimensi ekonomis melalui berbagaikegiatyan bisnis yang tidak bertentangan dengan upaya pemberdayaan umat

Ketiga, memprediksikan faktor-faktor kekuatan permintaan dan penawaran seluruh komponen biaya haji sehingga penghitungan biaya haji dilakukan dengan standar mata uang tertenbtu- dollar Amerika misalnya.

Keempat, menciptkan era persaingan sempurna [perfect competitive] dalam penyediaan transportasi dan akomodasi yang merupakan komponen terbesar dalam biaya haji

Kelima, menerapkan sistem informasi manajemen berbasi pada perangkat teknologi yang telah dimiliki

HAJI PASCA PERANG TELUK--SUDIRMAN TEBBA

Buku ini terlahir dari laporan perjalanan haji yang pernah dimuat di Harian Pelita tahun 1991. Penulisnya ketika itu masih bergabung sebagai wartawan Harian Pelita.
Gambaran pengalaman berhaji ini, diberi tajuk "Haji Pasca Perang Teluk", sebuah judul yang menstimuli orang untuk membaca sekaligus juga membeli.
Sudirman Tebba penulis buku ini memberikan catatan khusus, atas penyelenggaran haji tahun 1991. Sekitar empat hal yang ditengarai penting dan istimewa, yakni:
  1. Ibadah haji itu dilakukan setelaha berlangsung perang antara Irak melawan gabungan sejumlah negara, termasuk Arab Saudi, di bawah komando Ameruka Serikat
  2. Kegiatan ibadah haji itu masih dibayangi oleh tragedi Mina yang terjadi tahun sebelumnya
  3. Haji tahun itu mempunyai makna politis, khususnya perkembangan politik Islam pada masa Orde Baru, karena saat itu Presiden Soeharto dan keluargannya turut menuaikan ibadah haji
  4. Haji pada tahun itu merupakan haji akbar yang bayak ditunggu oleh umat islam.

HAJI AKBAR MEMBUAT JAMAAH LOKAL MEMBLUDAK

Maklum jika haji akbar itu memiliki tingkat keagungan yang tinggi, dan merupakan idaman bagi umat Islam. Namun akibat yang harus diterima, tentunya setara dengan harapan yang dinginkan. Haji akbar ditandai dengan Wukuf yang bertepatan hari jumat, dan momentum ini seakan memberikan undangan kepada penduduk loka, bahkan juga jamaah yang datang dari sekitar Arab Saudi.

Data buku

JUDUL: Haji Pasca Perang Teluk

PENULIS: Sudirman Tebba

PENERBIT: PT RajaGrafindo Persada. Jl. Pelepah Hijau IV TN.I No. 14-15. Kelapa Gading Permai. Tel. 021-4520951 Jakarta 14240

ISBN:979-421-716-6

CETAKAN: I-Maret 1999

TEBAL: xii + 126 hlm, 18 cm

Thursday, November 20, 2008

11 LANGKAH MENJADI MABRUR

Mabrur adalah derajat yang diidamkan setiap jamaah haji, buku ini ingin memberikan sebuah teladan yang mengindikasikan seorang-orang yang memiliki peluang menjadi seorang haji mabrur. Sekurangnya terdapat sebelas langkah yang harus dipenuhi sebagai seorang haji untuk mengapai tangga kemambruran. 11 langkah itu adalah:

  1. Taubat, bermakna kepulangan, kembalinya seorang-orang yang dirindukan, penyesalan, dan pengharapan. Taubat merupakan hasil pengembaraan sia-s-a yang pernah dilakukan oleh seorang manusia hingga membuat tubuhnya letih, lelah dan lemah. Sejurus kemudian ia sadari bahwa usaha yang telah ia lalui telah menjumpai kesalahan. Jalan yang ditelusuri berbuah kesesatan. Karenanya, dengan segenap asa yang masih dimilki ia bertaubat, kembali pada jalan yang diridhai
  2. Taqarrub Ilallah [Mendekatkan Diri Kepada Allah]. Taqarrub adalah istilah dalam agama Islam yang memiliki akar dari kata taqarraba, yataqarrabu, taqarruban, yang berarti mendekat. Taqarrabu ilallah ini kemudian menjadi sebuah proses yang saat ini dikenal sebagai jalan terbaik untuk kembali kejalan Allah
  3. Nafkah Halal, apabila dalam hidup dan kehidupan kita selalu dilingkungan pola sikap yang menjaga agar tidak menafkahkan sesuatu yang haram, maka dapat dinyatakan indikasi mendapat kemakbruaan telah tergapai
  4. Bersukur atas sehgalan nikmat. Seorang mukmin yang saleh senantiasa bersyukur kepada Allah sang Pencipta atas nikmat Islam, nikman iman, nikmat tauhid, dan atas segala nikmat lahir bathin yang ia rasakan. Inilah awal sebuah jalan lapang mabrur ketika berhaji
  5. Sabar. Dalam melaksanakan ibadah haji, umat islam diperintahkan untuk banyak bersabar. Jadikanlah sabar sebagai senjata utama kita. Mungkin di tanah air, kita adalah orang yang biasa di layani, namun hal itu belum tentu berlaku di tanah suci. Sabar adalah sebuah kunci menanggapi perubahan itu
  6. Hifzul Lisan [Menjaga lidah]. Bagi mereka yang berniat untuk menjalankan haji atau telah melaksanakannya, maka salah satu yang perlu mereka perhatikan adalah bagaimana cara untuk hifzul-lizan [menjaga lidah]. Sebab "lidah terkadng lebih tajam daripada pedang". Apalagi pada saat hiruk-pikuk, panik dan kalut, lidah yang tak bertulang ini amat sulit dikontrol. Karenanya disitulah dapat terlihat mana lidah milik seorang yang beriman dengan lidah yang tidak.
  7. Hubullah Wa Rasulihi. [mencitai Allah dan Rasul]. Saat seorang-orang melaksanakan ibadah haji, secra langsung ia telah membuktikan kecintaannya kepada Allah dan Rasul-Nya. Rasa cinta yang berkembang kepa Allah dan Rasul ini haruslah diteruskan dibina dan dijaga. Inilah wujud kenikmatan yang mengatar seorang-orang menjadi mabrur hajinya.
  8. Dzikrullah [Mengingat Allah]. Dzikrullah adalah sebuah pekerjaan yang agung. Adalah ibadah tanpa batas ataupun ruang dan waktu. Anda dapat melaksanakan ini di mana saja. Ketika seorang melakukan ibadah haji atau umrah merasakan getaran ini, maka jaminan kemabruaran hajinya telah terkantongi
  9. Hidup dengan Pedoman Al Quran
  10. Menjauhi Maksiat
  11. Suka menolong dan gemar membantu

Data buku:
JUDUL: 11 langkah menuju Kemakbruran
PENULIS: Ahmad Yasin Ibrahim
PENERBIT: ALBI. Jl. Bmbu Wulung No. 10, Bambu Apus, Cipayung. Jakarta Timur 13890. Telp. 0621 84599981. E-mail: Albi_kuwais@yahoo.co
ISBN: 978-979-99706-4-0
TEBAL: xxiv + 248. 14,5 x 21 cm
CETAKAN: 1 Syawal 1428 h/Nopember 2007 M

Tuesday, November 18, 2008

KOMIK HAJI PERPISAHAN NABI MUHAMMAD SAW

Buku ini sangat cocok untuk pembelajaran anak-anak, disamping mudah cerna, di dukung visualisasinya yang bagus, nilai-nilai ajaranya layak di konsumsi usia anak. Dengan menyediakan bacaan berupa komik ini, secara diam-diam telah menanamkan nilai-nilai religi.
Komik ini membentangkan perjalanan Rasulullah SAW beserta kaum muslimin yang ada ketika itu ke Makkah untuk beribadah haji disana. Dan merupakan ibadah haji yang pertama dan yang terakhir, atau disebut juga dengan ibadah Haji Pepisahaan.
Data buku
JUDUL: Haji Perpisahan
PENULIS: Nur Wahidin
PENERBIT: Mizan. Jln. Yodkali No. 16, Bandung 40124. Telpon.[022] 700931 E-mail: mizan@indosat.net.id - info@mizan.co.id - http://www.mizan.co.id/
CETAKAN: I Ramadhan 1419/Desember 1998
TEBAL: 153 hlm
Catatan:
Rasulullah memang terlahir sebagai manusia yang 'amanah', dan memiliki kemampuan prediksi yang luar biasa. Buktinya, seandainya Rasulullah SAW melaksanakan haji berkali-kali, besar kemungkinan kelak banyak calon jemaah haji yang tertunda karena keterbatasan kuota. Atau mungkin setiap musim haji akan terjadi kekacauan bahkan kecelakaan yang berakhir sebuah kematian karena berdesak-desakan, karena daya tampung yang tidak memadai. Mungkin pula kita tidak akan khusuk, karena jamaah haji "mebludak'. Akhirnya alhamdulilaah, Rasulullah tidak haji berkali-kali.
[Catatan: Dalam buku ini, tidak ada gambar Rasulullah, dan hanya divisualisasikan secara "abstark" seperti sinar]

Sunday, November 16, 2008

MAKKAH FINAL DISTINATION

BUKU TERKAIT MAKKAH PALING MAHAL
Buku ini mengkoleksi photo-photo terkait dengan ibadah haji, tepatnya suasana Kota Makkah ketika musim haji berlangsung. Photo yang menggambarkan jamaah yang berasal dari Indonesia sangat dominan menghias halaman demi halaman. Oleh karenanya buku ini sangat tepat kalau disebut galary photo jamaah haji Indonesia. Karya yang cukup spektakuler ini adalah persembahan Zarqony Maksum, yang saat ini aktif sebagai redaktur foto Kantor Berita foto Antara. Sepanjang pengamatan buku ini merupakan buku yang ekskulusif dan harganya cukup mahal. Ketika bulan Nopember 2008 kisaran harga buku ini Rp. 400.000.-
A Riawan Amin Ceo Bank Muamalat dan Asro Kamal Rokan Anggota Dewan Pengawas Kantore Berita Antara memberikan pujian melalui kata pengatarnya. Buku ini dinarasi dwi bahasa [bilingual]-- Indonesia-Inggris
Data buku
JUDUL: Makkah Final destination
PENULIS: Zarqoni Maksum
ENGLISH EDITOR: Nina Masyur
CETAKAN : Pertama AgustuS 2008
PENERBIT: Antara Foto Agency, Galeri Foto Jurnalistik Antara, Bank Muamalat
ISBN: 978-979-16077-1-1

MECCA THE BLESSED-MEDINA THE RADIANT

MECCA-MADINA THE HOLIEST CITIES OF ISLAM
Subuah galary photo tentang Mekkah dan Madinah ini sangat-sangat Exclusive dari kertas hingga kemampuan "juru jepretnya"- Ali Kazuyoshi Nomachi. Sudut pandang dan pemilihan obyek photonya yang apik dan bisa berbicara. Sungguhan gambar yang indajh ini selanjutnya diberi Essay oleh Seyyed Hossein Nasr.
Data Buku
JUDUL: Mecca The Blessed, Medina The Radiant -- The Holiest Cities of Islam
PENULIS: Sayyed Hossein [Essay], dan Ali Kazuyoshi Nomachi [Photographs]
PENERBIT: Tuttle Publishing an impirint of Pariplus Edition [HK] Ltd
CETAKAN: 2003
TEBAL: 196 hlm
DISTRIBUSI : Untuk Indonesia. Java Books Indonesia, Jl, Kelapa Gading Kirana, Blok A-14/17, Jakarta 14230. Tel: [021] 451 5351. E-mail: Cs@javabokks.co.id
ISBN: 4-8053-0547-9
Catatan
Design : Yuji Nakajo, Kanji Oyabu and Bruno Lee
Jacket design : Bruno Lee
Translation of the caption from Japanese by Kumi Masunga

THE HOLY MECCA AND MEDINA

Buku ini seperti album photo, menurut keterangan yang ada, buku ini dipersipakan untuk London Exibition 1979. Buah karya Azmat Sheikh.
Menurut penuturan penulisnya buku ini sudah lama dipersiapkan dan sejak tahun 1971. Pertama di cetak oleh Photo Production & Worldwide dengan alamat 43/A2 Gulberg-3-Lahore [Paskistan], kemudian Printed oleh Bruner & C. Italy pada bulan July 1979.
Penerbitkan ini mengundang rasa simpati The Kingdom of Saudi arabia, The Royal Derpartement, yang isinya subuah ucapan terima kasih pada Mr. Azmat Sheikh karena kreativitas dan hebatnya spirit Islami yang terkandung pada photo-photo yang diketegahkan. Jumlah halam 54 halaman.

Wednesday, November 12, 2008

TATA CARA HAJI & UMROH-Al Ustadz H.Muhammad Sholeh Kawi


Layaknya seperti buku-buku tata cara Haji dan Umroh lainnya, pokok bahasannya berkisar antara wajib dan rukun haji atau umroh. Untuk buku yang dikreasi oleh Al Ustadz H.Muhammad Sholeh Kawi ini, setiap bahasan didukung dengan kelengkapan dalil-dalil yang lebih lengkap. Dalam buku ini pembahasan perihal haji dan umroh dikatkan pula dengan masalah pelik yang dihadapi oleh jamaah wanita, yakni haid. Oleh karenanya buku ini pada sampul depannya tertera" Tata Cara Haji Tamathu', Qiron, Ifrod, & Haji Bagi Wanita haid. Masalah haji anak-anak juga disinggung serta diuraikan pula dalil-dalilnya. Kemudian masalah terkait dengan masalah "menghajikan orang tua juga dikupas
Data Buku:
JUDUL: Tata Cara Haji dan Umroh Muhammad Rasululloh SAW.
PENULIS: Al Ustadz H.Muhammad Sholeh Kawi
PENERBIT:Madinah Munawaroh. Jl. Budi Mulia Utara I No. 37 Pademangan Barat Jakarta Utara 14420. Telp. 6414961
ISBN: 979-96951-6-3
CETAKAN : II--Januri 2005
TEBAL: 251 hlm. 13,5 x 21 Cm

Penulis buku ini mengingatkan kepada para calon jamaah haji agar tidak mengad-ada di dalam melaksnakan ibadah haji atau tidak sesuai dengan yang dicontohkan Rasulilloh SAW yang berakibat ditolaknya ibadah kita. Berangkat dari banyaknya kesalahan yang acap kali dilakukan oleh para jamaah haji, maka memotivasi penulis untuk mengumpulkan hadist Rasululloh SAW berkenaan dengan tatacara pelaksanaan ibadah haji dan umroh. Juga perintah rasululloh ketika haji wada' mulai dari niat hingga saat towaf wada'. Pokoknya dalil-dalil yang terkait dengan prosesi haji terkompilasi, dan akhirnya menjadi sajian buku ini.

Monday, November 10, 2008

JALAN PANJANG KE TANAH SUCI: H.Unus. Suriwiria

Merupakan pengalaman berhaji H.Unus Suriwiria yang dibukukan dalam bentuk desain yang sangat istimewa, dari mutu kertasnya hingga foto-foto yang disajikan sangat luar biasa. Buku ini tidak hanya bercerita seputar ibadah, namun juga mengambarkan secara unik kemajuan yang dicapai oleh bangsa Arab, utamanya untuk Kerajaan Saudi Arbia. Sejak awal penulisnya menuturkan bahwa buku ini merupakan rangkaian tulisan yang disusun untuk melengkapi informasi berkaitan dengan tempat, alam dan lingkungan pada tempat yang menjadi tujuan selama melaksanakan Ibadah haji atau Ibadah Umrah di Tanah Suci, terutama mengenai sejarah, latar belakang dan perkembangannya, serta hasil pembangunan yang terlihat sekarang.
Penulisan ini terkesan informatif dan lengkap, karena data didukung melalui perpustakaan Universitas Um-Al-Qur'a di Kota Suci Mekkah, kemudian Universitas Islam di Kota Suci Madinah, Universitas Raja Saud di Ibukota Riyadh, serta Menteri Penerangan Kerajaan Saudi Arabia.
Kesan ilmiahnya nampak, karena penulis pengalaman ini adalah seorang empu di bidang microbiology dan biotecknology, yang sekarang menjadi pengajar di institusi pendidikan teknik yang bergensi, ITB-Bandung. Degan sajian yang lain daripada yang lain ini, seakan lebih membawa pembaca pada situasi yang lain. Ternyata Saudi Arabia tidak hanya tempat ibadah saja, namun juga memiliki tingkat kemajuan di segala dimensi. Di buku ini pula kita akan tertegum, karena persepsi kita selalu mengidentikan Saudi Arabia itu minim air, dan semuanya terlindung dataran tandus. Ternyata rekayasa teknologi telah mengubah persepsi itu. Buku ini membentang betapa hebatnya dunia industri, utamnya yang terkait dengan tambang "emas hitamnya", bahkan bidang peternakan dan pertanian juga mulai disentuh dengan konsentrasi yang tinggi.
Data buku:
JUDUL: Jalan Panjang Tanah Suci
PENULIS. H. Unus. Suriwiria
PENERBIT: Angkas Bandung. Jl. Merdeka No. 6. Telp. 439183. Po Box 1353/BD.
ISBN: 979-547-982-2
CETAKAN: Pertama 1995
TEBAL: xvi + 174

Friday, November 7, 2008

PEDOMANA MANASIK HAJI DAN UMRAH--AMIR TAAT NASUTION

Buku ini memberikan saran kepada kita semua, agar ketika melaksanakan ibadah haji tidak salah. Buku ini mengungkap kesalahan-kesalahan yang acap kali dilakukan jamaah haji. Kurang lebih sekitar 56 tips diberikan kepada pembaca dalam bentuk problem solving, selebihnya membentangkan kesalahan pada pelaksanaan, tawaf, sa'i, lempar jumrah, ketika mabit, ketika di wuquf dll.
Data Buku:
JUDUL: Pedomana Manasik Haji Dan Umrah
PENULIS: Amir Taat Nasution
PENERBIT : CV. Pedoman Ilmu Jaya. Jl. Kramat Raya 3 J. Telp. 3456558-Jakarta Pusat.
CETAKAN: Kelima September 1994
Tanpa ISBN.

Sadapan Ringkas:
Kesalahan Dalam Tawaf:

  1. Melalui Tawaf sebelum Hajarul Aswad, sedang yang wajib haruslah dimulai dari Hajar Aswad.
  2. Tawaf di dalam Hijir Ismail. Karena yang demikian, berarti ia tidak mengelilingi Ka'bah, hanya sebagian saja, karena Hijir Ismail termasuk Ka'bah. Maka tawafnya tidak sah! [Batal]
  3. Berjalan cepat atau berlari pada seluruh putaran yang tujuh. Padahal berjalan cepat [ramal] itu hanya dilakukan pada tiga putaran yang pertama, dan itupun tertentu dalam tawaf Qudum saja!
  4. Berdesak desakan untuk mencium Hajar Aswad, dan kadang sampai memukul, sikut menyikut dan saling mencaci maki satu sama lain. Hal ini tidak boleh, karena menimbulkan sakit hati sesama muslim, yang nyata-nyata dilarang olehIslam. Tidak mencium Hajar Aswad--sebenarnya--tidak membatalkan Tawaf, bahkan Tawafnya tetap dinilai SAH, sekalipun di tidak dapat menciumnya. Maka cukuplah dengan melakukan isyarat saja [mengacungkan tangan dan bertakbir] di saat berada sejajar aatu didepan Hajar Aswad itu, walaupun jaraknya jauh!
  5. Mengusap-ngusap Hajar Aswad dengan maksud untuk mendapatkan berkah dari batu itu. Hal ini adalah BID'AH, tidak memiliki dasar hukum syariat Islam. Sedang menurut tuntunan Rasulullah SAW cukup degan menjamah dan menciumnya saja, itupun kalau memungkinkan
  6. Menjamah seluruh pokok Ka'bah, bahkan kadang-kadang mengusap usap seluruh dindingnya. Padahal Rasulullah SAW tidak pernah berbuat demikian, kecuali Hajar Aswad dan Rukum Yamani saja.
  7. Menentukan do'a khusus untuk setiap putara dalam Tawaf. Karena ahal itu tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW. Adapun yang pernah dilakukan beliau setiap melewati Hajar Aswad bertakbir....
  8. Mengeraskan suara pada waktu tawaf, sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian jamaah atau para Muthawif, yang dapat mengganggu orang lain yang melakukan Tawaf
  9. Berdesak-desakan melakukan Sholat di dekat Maqom Ibrahim, Hal ini dapat menggangu orang-orang yang sedang tawaf. Maka cukup melakukan sholat dua rekaat di dalam masjidil Haram.

Masih banyak seperti kesalahan kesalahan lain seperti berikut, namun maaf tidak dapat diposting semuanya.

  • Kesalahan ketikan Sa'i
  • Kesalahan ketika di Arafah
  • Kesalahan di Muzdalifah
  • Kesalahan ketika lempar jumrah
  • Kesalahan ketika Tawaf Wada'
  • Kesalahan ketika Ziarah ke mesjid Nabawi

H.AZKARMIN ZAINI, HOBI NAIK HAJI JUGA NULIS PENGALAMAN HAJI

Menjadi seorang Penulis rupanya telah menjadi pilihan hidup H. Azkarmin Zaini. Apa saja yang dialaminya,apakah menyenangkan atau sebaliknya tetap dikenang, dan didokumenatsikan dalam tulisan.
Seperti pengalamannya pada tahun 1975, ketika itu Azkarmin sedang menjalankan ibadah haji, pengalamannya di ditulis di harian kompas. Setelah pengalaman dibentangkan, banyak harapan yang berdatangan, agar tulisan berseri di kompas itu, diterbitkan. Kalau dicermati isinya, buku ini merupakan perluasan dan penyempurnaan dari apa yang pernah ditulis. H.Azkarmin Zaini dalam harian kompas dari tanggal 3 sampai 11 pebruari 1975 dengan judul "Kesan-kesan selama menunaikan Ibadah haji" Buku ini telah diposting pada Bulan Agustus 2008 yang lalu, ternyata masih temukan lagi buku karya H. Azkarmin dengan judul "PENGALAMAN HAJI ZAMAN MUASASSAH". Buku pertama menggambarkan pengalaman dirinya ketika beribadah haji tahun 1975, sedang buku kedua adalah pengalaman hajinya tahun 1987, serta membandingkan dengan keadaan yang dialami ketika menunaikan ibadah haji tahun 1974, dan tahun 1977. Buku ini sekaligus juga merupakan revisi dan aktualisasi buku Pengalaman Haji di Tanah Suci [1975] yang diterbitkan PT Gramedia, Jakarta. Buku ini tetap mencantukan sambutan Buya Hamka, sebagaimana sambutan yang diberikan pada buku pertamanya. Dalam buku yang diberi judul Pengalaman Haji Zaman Muasassah ini, tertera ucapan terima kasih kepada Cak Nur-Nurcholish Madjid, karena telah memerikas naskah buku sebelum naik cetak.
Data buku
JUDUL: Pengalaman Haji Zaman Muasassah
PENULIS: H. Azkarmin Zaini
PENERBIT: CV. Haji Masagung--Yayasan Idayu. Jalan Kwintang No. 8. Jakarta 10420.
CETAKAN: 1988
ISBN: 979-412-091-X
TEBAL: xviii, 135 hlm; 21 cm

TELL ME ABOUT HAJJ SUDAH DI INDONESIAKAN

Tell Me About Hajj, sebuah buku tentang manasik haji karya Saniyasnain kini telah di Indonesiakan. Buku ini semuala diterbitkan oleh Goodword Books Pvt.Ltd. 1 , Nizamuddin West Market New Delhi 110013. E-mail : info@goodwordbooks.com Cetakan pertama tahun 2000, dan telah cetak ulang 2002-2002-2004. ber-ISBN: 81-87570-90-3 dengan tebal:
40 halaman. Kini telah diterjemahkan oleh :Tri Wagiyanti, S.Si dan dieditori Sudarsini, Spd.
Data Buku
JUDUL: Manasik Haji --Pentujuk Praktis bagi seluruh keluarga dengan ilustrasi berwarna
PENERJEMAH: Tri Wagiyanti S,Si
PENERBIT: Marja. Kompl.Cijambe Indah Jl. Vijaya Kusuma II/E-06. Telp. 022-70043838. E-mail : nuansa@yahoo.co.id.
CETAKAN ; I, Syaban 1429/ Aguatus 2008
ISBN: 979-9482-94-1

Thursday, November 6, 2008

THE WISDOM OF HAJJ--REZA M SYARIEF

Kita Pasti tidak asing dengan penulis buku ini, Reza M. Syarief, orang yang selalu gatal tangannya jika tidak menulis, dan gundahnya hatinya jika tidak memotivasi orang lain untuk berbuat lebih baik. Sosok penulis tergategori "Penulis Mabrur" suatu istilah baru bagi penulis yang acapkali bukunya menjadi "best seller" alias "laris wal manis", walbi khusus isinya memotivasi orang lain. Kini kegatalan tangannya diobati dengan karyanya yang berjudul The Wisdom Of Hajj, memiliki makna kuat bagaimana seorang orang yang telah merapatkan niatnya ke tanah suci itu, telah memodali dirinya dengan love of wisdom /cinta kebijakan. Pak Haji Reza ini membuat provokasi, sekaligus agitasi agar kita semua yang berurusan dengan persoalan perhajian tetap menjunjung kaidah yang dimuliakan oleh Allah. Reza juga berpesan kepada seluruh biro haji untuk menerapkan ke-Wisdom-an dengan menjadikan bironya , sebuah biro yang "service excellent". Dan lebih dalam menganjurkan agar memahami konsep " don't work for money, money work for you". Jangan kita kerja mencari uang, uang itulah yang bekerja untuk kita. Jadi , inilah kunci yang harus dipegang.
Data Buku
JUDUL: The WIsdom Of Hajj [Haji dan Umrah]
PENULIS: Reza M Syarief
PENERBIT: Prestasi Kelompok Gema Insani. Depok, Jl. Ir. H. Juanda Depok 16418. Telp. 021 7708891. http://www.gemainsani.co.id.
E-mail: gipnet@indosat.net.id.
penerbitan@gemainsani.co.id
ISBN: 978-979-9959-17-1
TEBAL: 140 hlm; 15.5 cm
CETAKAN: Oktober 2008


SADAPAN-RINGKAS
Service excellent dalam kaitan masalah motivasi memilki kata kunci SHARING. Di mana SHARING itu ada kepanjangannya masing-masing.

Snya adalah SINCERITY. Jadi, memang haji ini menjajikan satu keuntungan yang kelihatan besar, tetapi hati-hati kalau tidak dimbangi dengan sicerity atau ketulasn--dalam bahasa agama adalah Ikhlas--berkahnya bisa dicabut. Kalau berkahnya sudah dicabut, profitnya bisa loss nanti. Mungkin juga perusahaan itu dicabut. Kredibilitas itu yang mahal untuk kita harus buat dari nol

Kedua H[Honesty], KEJUJURAN. Kejujuran itu adalah apa yang disampaikan kepada jamaah. Itulah yang nanti dilaksanakan kepada jamaah. Jangan dikurang-kurangi, bahkan kalau perlu kita memberikan lebih dari apa yang mereka harapkan. Misalnya kita mengatakan isya Allah akan dapat 10 item, ya nanti pelaksanaannya harus dapat 10 item. Jangan sampai menjadi 9 atau 8, lalu menarik keuntungan dari penguran itu. Syukur-syukur kita menawarkan 10, kita kasih 15. itu luar biasa. Tapi harganya tidak berubah.

Ketiga, A [Appreciation]. Kita harus memberikan apresiasi kepada setiap jamaah. Terkadang ada petani yang menjual sawahnya agar bisa berangkat haji. Mungkin karena pengaruh tingkat pendidikan sehingga mempunayi cara penampilan yang berbeda. Alangkah ulianya jika semua biro perjalanan haji memberikan pelayanan dan sikap yang sama. Apakah dia pengusaha, manajer, ataupun petani, semua dilayani dan diperlakukan sama, tidak dibedakan.

Keempat, R [Respectfull]. Seluruh tim yang terlibat dalam biro perjalanan haji harusnya selalu membangun respek dalam artian respon [tanggapan] pada setiap keluhan yang muncul. Jangan tanggapi keluahan itu dengan sikap emosional

Kelima, I [Inovasi]. Selalu ada pembaharuan. Tidak ada kamus biarlah kita begini-begeni saja, toh semua jamaah mau dan puas menerimanya. Kalau ini yang terjadi, lambat laun orang akan meninggalkan kita. Inovasi akan membuat ketertarikan konsumen ditambah lagi kompetitor atau pesaing tidak akan mampu mengejar langkah yang telah kita buat karena kita akan menjadi pioneer dengan sendirinya

Keenam, N [Networking]. Bagaimana kita mencoba mengembangkan jaringan. Jika sebelumnya kita bisa memberangkatkan dan melayani 100 orang, makadari 100 ini insya Allah menyebarkan informasi mengenai biro perjalanan yang kita kelola
Dan itu salah satu teknik promosi yang sangatbefektif. Jika yang bercerita sang penyelenggaran akan sangat berbeda kalau yang promosi adalah jamaahnya. Lebih terkesan obyektif. Teorinya adalah satu orang puas minimal akan bercerita kepada 5 orang. Jadi jika 100 orang puas maka potensi marketnya adalah 500 orang. Wallahu'alam

Terakhir, G [Gear to Challenge]. Selalu berusaha untuk terus menghadapi tantangan. Jangan lari dari kenyataan. Apa saja kesulitan-kesulitan,kita harus yakin pasti akan ada penyelesaiannya. Jika setiap tahun ada komplain, anngap itu sebagai tantangan untuk diperbaiki ditahun yang akan datang

Wednesday, November 5, 2008

HAJI SOSIAL

Buku ini lahir dari kajian terkait dengan perilaku seorang muslim di kawasan kampung Makasar wilayah DKI Jakarta, adalah wilayah yang berada di pinggirankota dengan budaya Betawi yang amat kental, kendatipun tidak dihuni 1005 orang Betawi. Di wilayah ini seorang haji menjadi simbul sosial, artinya seorang yang telah menunaikan ibadah haji akan memiliki peran sosial yang meningkat. Makna terdalsmnya seorang-orang yang berpredikat haji setidak-tidaknya akan menjadi penggerak sosial, perkataan dan perbuatan sering dijadikan acuan.
Realitas ini selaras dengan sebuah pemikiran bahwa haji, kini tidak sebatas dipahami sebagai ibadah individual dalam hubungannya dengan Tuhan. Tetapi haji juga dimaknai sebagai ibadah sosial dalam hubungannya antar sesama.
Pemaknaan ini karena eksistensi ke haji-an pada akhirnya sangat ditentukan oleh konteks sosial; Bagaimnana "seorang haji" menjadi lebih baik ketika berinteraksi dengan masyakat lingkungannya, semakin neniliki kepedulian sosial, kepekaan sosial, tumbuh sikan "filantropi", tentunya juga semakin tawadhu'. Dengan demikian, pemaknaan haji bergeser lebih memilki multi arah, tidak hanya sebuah ritual atau ibadah yang sifatnya individu, namun lebih utuh, yakni munculnya jiwa sosial. Ibadah haji tidak lagi sebuah sakralisasi, namun untuk keutuhan spiritual lebih mengedepan. Tentunya seorang haji dalam konteks yang holistik ini, harus memiliki kebermanaan sosial, karena setelah menjalankan ibadah, seorang hajisecara tidak langsung mengantongi "entry point" menjadi sosok yang diteladani. Buku ini membentangkan kenyataan yang telah dilakukan para "alumnus tanh suci" yang berdiam di Kampung Makasar, di sini pula, mereka berkiprah, menjadi pelopor. Program pendidikan juga disentuhnya, bahkan kegiatan peringatan hari-hari nasional, para haji di wilayah ini menjadi motor penggeraknya. Data Buku:
JUDUL: Haji Sosial [Makna Simbol Haji dalam Masyarakat]
PENULIS: M.Amin Akkas
PENERBIT :Media Cita Jakarta. Jl. MAsjid Al-Munir No. 19. Telp. 021-80887826 Jakarta-Timur 13570.
ISBN: 978-979-25-6844-8
CETAKAN: Pertama 2007
TEBAL: xxiv +225 Hlm: 11 x 17

TIPS- MENUJU HAJI MABRUR


Adigium minuman ringan dari Amerika Coca Cola, sangat kuat ditelinga kita, “Kapan Saja Di Mana Saja Coca Cola,” juga menular pada perusahaan teh botol yang amat terkenal di negeri ini, posisi yang diambil “Apapun makanannya, Minumnya Teh Botol Sosro”. Kini juga terjadi pada benak calon haji. Untuk menggapai haji mabrur, segela persiapan pasti akan ditempuh. Kapan saja di mana saja Hajinya harus mabrur, bahkan apapun ibadah dan apapun sulitnya yang peting haji mabrur tercapai. Ada seorang-orang yang karena kuatanya keinginan menjadi haji mabrur, setiap gerak langkahnya sangat hati-hati. Bahkan setiap buku yang judulnya mencantumkan kata mabrur, dikoleksinya. Untuk buku yang satu ini, abarangkali harus dikoleksi,karena buku ini langsung menjawab secara tepat dan cepat keinginan seorang menjadi mabrur. Buku ini menyediakan tip-tip khusus, dalam menggapai kemakbruran. Hampir setiap bab bahasan selalu disertakan tip-tip yang harus dilakukan. Tip-tip itu antara lain:
1. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan
2. Bagaimana menjaga stamina dan kesehatan
3. Hal yang perlu diperhatikan ketika di Madinah
4. Menghindari kebingungkan di Masjidil Haram
5. Sebaiknya apa yang dilakukan ketika di Arafah
6. Melempar jumrah yang aman

Data buku
JUDUL: Menju Haji Mabrur—Tuntunan Ibadah Haji Praktis
PENULIS: H.Abdul Karim Jamil
PENERBIT: ITTAQA PRESS. Jl. Sisingamangaraja 93, Yogyakarta. Teelp. 0275-377623. website: http://www.bigraf.com/. E-mail : corporate@bigraf.com
CETAKAN: pertama Agustus 2001
ISBN: 979-8681-19-4
TEBAL: vii + 104 hlm
[maaf gambar belum di unggah]

BERHAJI


Orang cenderung menyukai hal yang parktis-praktis, inilah menusia yang digolongan berada di wilayah pragmatis.
Jenis manusia ini juga tidak ingin direpotkan oleh hal-hal yang penuh pernik-pernik, semuanya harus instant, bahkan semuanya dianggap running well, dan siap saji.
Ada juga calon jamaah haji, yang memiliki perilaku seprti itu, inginnya untuk melaksanakan ibadah haji serba praktis, dan solusinya mencari buku tentang manasik yang tipis dan “to the point”, kalau bisa dicarikan jalan lintasnya alias “short cut’, dengan buku kecil orang telah trampil dan mahir.
Baranngkali buku ini dapat membantu.
Data buku
JUDUL: Berhaji –Seri Bacaan Pendek. Sampaiukan Wakau Satu Ayat 05
PENULIS: Mohammad Aslam Sumhudi
PENERBIT: CV.Surya Satya PRIMA [SS-PRI,CV]. Gedung Cik’s, Lantai III/R 322B Jalan Cikini Raya 84-86 Jakarta Pusat. Telp. 70808264
ISBN: 979-992211-1-9
TEBAL: viii + 60 hlm: 12,5 x 18 cm
CETAKAN: 2004

125 MASALAH HAJI


Kita sering bertanya tentang hal ikhwal ibadah haji seperti ini.

  1. Bagaimana hukum orang tawaf mengitari Ka’bah sambil membaca Al-quran dan apa keutamaan-keutamaan tawaf itu?
  2. Bagaimana huku wanita yang sedang haji, lalu dating bulan [haid], apakahb diperbolehkan baginya untuk melaksanakan sa’I anytara bukit Shafa dan Marwah?
  3. Bagaimana hokum orang yang menunaikan ibadah umrah dari hasil menjual rokok?
  4. Bagaimana cara melaksanakan salat wajib bagi seorang-orang yang sedang mengadakan perjalanan umrah

Masih banyak pertanyaan yang menumpuk di benak seorang yang akan melaksanakan ibadah haji, tentunya sebuah buku yang berisikan tanya jawab diperlukan, sehingga termodali.
Buku yang bertajuk 125 Masalah Haji, barangkali akan memberikan solusi jitu seputar masalah haji.
Data buku
JUDUL: 125 Masalah Haji
PENULIS: Muhammad Najmuddin Zhudi + Muh. Luqman Arifin
PENERBIT: Tiga Serangkai Solo. Jl. Dr. Supomo 23 Solo 57141. Telp. 0271-714344. http://www.tigaserangkai.co.id. E-mail: tspm@tigaserangkai.co.id
ISBN: 978-979-018-917-1
TEBAL: xxiv, 272 hlm.;21 cm
CETAKAN: 2008
[Gambar belum ter up load]

Sunday, November 2, 2008

HAJI ITU ADA SENAMNYA

Ternyata menjaga kebugaran saat melaksanakan ibadah haji sangat perlu, karena dengan kebugaran itu akan membangun daya tangkal penyakit, sekaligus merawat stamina. Untuk tujuan tersebut seorang jamaah harus displin melakukan olahraga ringan, seperti senam. Terkait dengan panduan senam, Haji Nusantara memiliki koleksinya.Data Buku
JUDUL: Panduan Senam Haji
PENULIS: Drs. Soeparman, SMPh
PENERBIT: Wisma Hijau. Jl.Mekar Sari No. 15. Cimanggis, Depok - 16952 Telp. 021-8719060. E-mail : swara@cbn.net.id
ISBN: 979-3567-65-1
CETAKAN: I--2004
TEBAL: iv + 60 halaman

Mengapa Kita Harus Prima?
Menurut buku ini, mengapa kita perlu menjaga kebugaran, karena terdapat beberapa ibadah yang sedikit menguras tenaga kita.
Rangkaian ibadah itu antara lain:
  • Di Madinah [masjid Nabawi] melakukan ibadah sholat Arbain, yaitu sholat wajib 40 waktu yang mengikuti jamaah utama tanpa terputus sekalipun
  • Dari madinah melajutkan perjalanan ke Mekkah dengan bus, dengan waktu selama 9 jam [jarak Madinah-Mekkah 400 km]
  • Tiba di Makkah, menuju ke Masjidil Haram untuk mengerjakan tawaf, mengelilingi Ka’bah 7 putaran.
  • Melaksanakan sholat wajib di Masjidil Haram. Jarak pondokan dengan Masjidil sekitar 1 Km, ditempuh dengan jalan kaki
  • Melakukan Sa'i yaitu berjalan kaki dari bukit Shafa ke Marwah yang berjarak 400 m sebnyak 7 kali
  • Berangkat menuju Arafah untuk melakukan wukuf selma satu haru satu malam
  • Berangkat ke Mina dan Menginap di Muzdalifah untuk melontar Jumrah Aqabah sekuranh-kurangnya 7 butir. Jarak antara kemak ke Jamarat sekitar 4,5 km

Inilah alasan mengapa fisik jamaah haji perlu prima

ads