Kreasi yang mengoda, itulah kata tepat untuk buku “Naik Haji Apa Susahnya”. Lebih tepat buku ini adalah buku motivasi agar orang mau berhaji, karena isinya memilki nafas “stimulan”, yakni nafas yang mampu menggerakkan “desire”—hasrat, sehingga secara tidak terasa orang akan terbangun keinginannya untuk berhaji. Mungkin bukan hanya ingin [want], lebih dari itu, haji identik dengan kebutuhan[need].
Buku ini dirancang dalam bahasa yang mudah dimengerti, dan kata-kata dipilih yang akrab dengan telinga pada umumnya.
Data buku
JUDUL: Naik Haji Apa Susahnya
PENULIS :Yusuf Abdusalam
PENERBIT: Media Insani. Kadipaten Kulon KP I/73 Yogyakarta. 55132. Telp. [0274] 381682. E-mail: kreasiwcn@yahoo.com
ISBN: 979-3722-18-5
CETAKAN: Oktober 2004
TEBAL: xx + 278 hlm
Buku ini dirancang dalam bahasa yang mudah dimengerti, dan kata-kata dipilih yang akrab dengan telinga pada umumnya.
Data buku
JUDUL: Naik Haji Apa Susahnya
PENULIS :Yusuf Abdusalam
PENERBIT: Media Insani. Kadipaten Kulon KP I/73 Yogyakarta. 55132. Telp. [0274] 381682. E-mail: kreasiwcn@yahoo.com
ISBN: 979-3722-18-5
CETAKAN: Oktober 2004
TEBAL: xx + 278 hlm
Agar menarik buku ini memberikan tip yang sederhana dalam berbagi hal terkait dengan pelaksanaan ibadah. Bumbu-bumbu lain yang merangsang berhaji dilakukan buku ini dengan membentangkan tempat-tempat popular yang ada di Makkah dan Madinah, seperti:
- Jabal Nur, Gua Hira’
- Gua Tsur
- Tan’im, Masjid Tan’in
- Jabal Rahmah
- Laut Merah, Air Mancur
- Pasar Seng
- Masjid Kuwait
- Muassim
- Mushalla Hilton
- Sepeda Raksasa
- Ben Dawud
- Ji’ranah, Masjid Ji’ranah
- Maqam Ma’la
- Jabal Qubais
- Masjid Jin
- Masjid Terapung
Agar jamaah tidak kaget di tanah suci, buku ini juga menguraikan “Budaya dan Beberapa Kebiasaan Orang Arab seperti:
- Tabu bagi orang Arab untuk memegang pantat
- Memegang dan mengusap kepala adalah tanda kasih
- Orang-orang Madinah lebih sopan santun disbanding orang-orang Mekah
- Mereka sangat senang bila ada bangsa lain yang mau memakai cara mereka
- Tidak suka memakai bahasa bangsa lain
- Tidak lazim seorang perempuan bertransaksi dengan pedagang laki-laki
- Jangan berkelahai, urusanya jadi panjang
- Pedagang di-sini bisa saja mengusir pembeli
No comments:
Post a Comment