Ceo Jawa Pos Dhalan Iskan menyempatkan memberi pengantar buku ini, semata-mata menggangap tulisan Ita ini adalah karya jurnalis yang "aduhai" dan karya yang berani. Kendati buku ini bukan pedoman Haji atau Umrah sangat baik diacu, karena semangat motivasi mengalir di buku ini. Buku yang membentangkan seorang-orang berasal dari sumobito Jombang ini sempat membuat geger dunia perhajian kala itu. Banyak orang sulit membayangkan bahwa bandara internasional yang dijaga super ketat, terkalahkan oleh seorang-orang bernyali super nekat. Ada jemaah haji "palsu" sempat terbang tak terterawang, dan baru diketahui ketika pesawat berada di kisaran dua jam lepas landas. Peristiwa inilah yang melahirkan julukan "Haji Nunut". Sang haji nunut ini memiliki nama asli Choirun Nasichien, sejak kecil panggilan Wak Kaji, julukan Cak kaji, sudah melekat. Barangkali panggilan ini yang memberi penguatan niatan Choirun melapangkan maksud hatinya, kendati harus menempuh taktik dan startegi jitu, "nunut". Akhirnya entah apa namanya, fenomena ini mengetuk ranah filantropi para jamaah di pesawat itu, dan saling mengiur agar sang haji nunut bisa hajinya berlanjut. Hanya karena syarat birokrasi tidak ada kermungkinan bagi Choirun dan harus ke tanah air lagi.
Perisiwa ini membawa roket pendorong, ada beberapa orang tergetak, ibanya muncul, dan lahirlah keikhlasan untuk memberangkatkan sang haji nunut.
Data buku
JUDUL: Haji "kok" Nunut Berkat Doa Selamat Tak Terlihat.
PENULIS: Ita Siti Nasyi'ah
PENERBIT: Jaring Pena [Lini Penerbitan JP BOOKS] Jl Karah Agung 45 Surabaya. Phone (031) 8289999.
ISBN: 978-602-8567-05-3
CETAKAN: Pertama 2009
l
No comments:
Post a Comment