Mencermati manajemen layanan haji Indonesia, selain mengajarkan kepada kita semua,untuk berbenah, juga diharapkan mampu menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi hadir guna membawa kemaslahatan berupa rekayasa arif dalam mengatur sebuah event ibadah haji. Hasilnya tentu sebuah solusi yakni layanan prima, dan bentuk layanan ini harus dijadikan jargon dalam melayani Calon Jamaah Haji, dan dipertbaikai secara terus menerus [Continues improvement].
Kini ada seorang-orang yang terpanggil untuk mencermati pelaksanaan haji. Melalui Studi Kasus dan Telaah Implementasi Knowledge Workers untuk menuju perbaikan pelayanan haji, menuju pelayanan prima.
Data buku
JUDUL: Manajemen Haji-Studi Kasus dan Telaah Imnplementasi Knowledge Workers
PENULIS: Achmad Nidjam -- Alatief Hanan
PENERBIT: Zikrul Hakim. Jl. Pramuka Raya No. 4 Jakarta Timur 13140. Tel. 021-8565785
ISBN: 979-9140-05-6
CETAKAN: Pertama Februari 2001
SADAPAN RINGKAS:
Hasil studi ini terarah pada suatu keinginan tumbuh dan kembangnya "Paradigma Baru Manajemen Haji."
Paradigma baru manajemen haji ditekankan pada implementasi knowledge workes, yaitu sumber daya manusia yang kreatif, inovatif dan toleran dengan mengedepankan custumer value sebagai nilai yang mendasari pemyelenggaran haji. Berbagai langkah dapat ditempuh dalam melakukan optimalisasi sumber daya yang telah dimiliki meliputi sumber daya manusia, sumber daya finansial dan sumber daya teknologi dengan mensinergikan antara pola manajemen yang telah ada dengan manajemen modern meliputi berbagai langkah manajerial yang terpadu dan terpola secara integral.
Implentasi.
Studi ini mengaharpkan implenetasi sinergi antara manajemen modetn dengan manajemen haji, dengan out-put sebgai berikut:
Pertama, melakukan reorganisasi struktur dengan melakukan pengurangan dimensi-dimensi struktural dan mengubah tipologi yang ada dalam birokrasi tradisonal dengan mengintegrasikan konsep manajemen secara keseluruhan
Kedua, mengembangkan Sumber Daya dana [finacial resources] yang dimiliki oleh pemerintah sebagai hasil efisiensi penggunaan dana dan mengubah pola pengelolaan dengen memberikan dimensi ekonomis melalui berbagaikegiatyan bisnis yang tidak bertentangan dengan upaya pemberdayaan umat
Ketiga, memprediksikan faktor-faktor kekuatan permintaan dan penawaran seluruh komponen biaya haji sehingga penghitungan biaya haji dilakukan dengan standar mata uang tertenbtu- dollar Amerika misalnya.
Keempat, menciptkan era persaingan sempurna [perfect competitive] dalam penyediaan transportasi dan akomodasi yang merupakan komponen terbesar dalam biaya haji
Kelima, menerapkan sistem informasi manajemen berbasi pada perangkat teknologi yang telah dimiliki
No comments:
Post a Comment