Thursday, November 20, 2008

11 LANGKAH MENJADI MABRUR

Mabrur adalah derajat yang diidamkan setiap jamaah haji, buku ini ingin memberikan sebuah teladan yang mengindikasikan seorang-orang yang memiliki peluang menjadi seorang haji mabrur. Sekurangnya terdapat sebelas langkah yang harus dipenuhi sebagai seorang haji untuk mengapai tangga kemambruran. 11 langkah itu adalah:

  1. Taubat, bermakna kepulangan, kembalinya seorang-orang yang dirindukan, penyesalan, dan pengharapan. Taubat merupakan hasil pengembaraan sia-s-a yang pernah dilakukan oleh seorang manusia hingga membuat tubuhnya letih, lelah dan lemah. Sejurus kemudian ia sadari bahwa usaha yang telah ia lalui telah menjumpai kesalahan. Jalan yang ditelusuri berbuah kesesatan. Karenanya, dengan segenap asa yang masih dimilki ia bertaubat, kembali pada jalan yang diridhai
  2. Taqarrub Ilallah [Mendekatkan Diri Kepada Allah]. Taqarrub adalah istilah dalam agama Islam yang memiliki akar dari kata taqarraba, yataqarrabu, taqarruban, yang berarti mendekat. Taqarrabu ilallah ini kemudian menjadi sebuah proses yang saat ini dikenal sebagai jalan terbaik untuk kembali kejalan Allah
  3. Nafkah Halal, apabila dalam hidup dan kehidupan kita selalu dilingkungan pola sikap yang menjaga agar tidak menafkahkan sesuatu yang haram, maka dapat dinyatakan indikasi mendapat kemakbruaan telah tergapai
  4. Bersukur atas sehgalan nikmat. Seorang mukmin yang saleh senantiasa bersyukur kepada Allah sang Pencipta atas nikmat Islam, nikman iman, nikmat tauhid, dan atas segala nikmat lahir bathin yang ia rasakan. Inilah awal sebuah jalan lapang mabrur ketika berhaji
  5. Sabar. Dalam melaksanakan ibadah haji, umat islam diperintahkan untuk banyak bersabar. Jadikanlah sabar sebagai senjata utama kita. Mungkin di tanah air, kita adalah orang yang biasa di layani, namun hal itu belum tentu berlaku di tanah suci. Sabar adalah sebuah kunci menanggapi perubahan itu
  6. Hifzul Lisan [Menjaga lidah]. Bagi mereka yang berniat untuk menjalankan haji atau telah melaksanakannya, maka salah satu yang perlu mereka perhatikan adalah bagaimana cara untuk hifzul-lizan [menjaga lidah]. Sebab "lidah terkadng lebih tajam daripada pedang". Apalagi pada saat hiruk-pikuk, panik dan kalut, lidah yang tak bertulang ini amat sulit dikontrol. Karenanya disitulah dapat terlihat mana lidah milik seorang yang beriman dengan lidah yang tidak.
  7. Hubullah Wa Rasulihi. [mencitai Allah dan Rasul]. Saat seorang-orang melaksanakan ibadah haji, secra langsung ia telah membuktikan kecintaannya kepada Allah dan Rasul-Nya. Rasa cinta yang berkembang kepa Allah dan Rasul ini haruslah diteruskan dibina dan dijaga. Inilah wujud kenikmatan yang mengatar seorang-orang menjadi mabrur hajinya.
  8. Dzikrullah [Mengingat Allah]. Dzikrullah adalah sebuah pekerjaan yang agung. Adalah ibadah tanpa batas ataupun ruang dan waktu. Anda dapat melaksanakan ini di mana saja. Ketika seorang melakukan ibadah haji atau umrah merasakan getaran ini, maka jaminan kemabruaran hajinya telah terkantongi
  9. Hidup dengan Pedoman Al Quran
  10. Menjauhi Maksiat
  11. Suka menolong dan gemar membantu

Data buku:
JUDUL: 11 langkah menuju Kemakbruran
PENULIS: Ahmad Yasin Ibrahim
PENERBIT: ALBI. Jl. Bmbu Wulung No. 10, Bambu Apus, Cipayung. Jakarta Timur 13890. Telp. 0621 84599981. E-mail: Albi_kuwais@yahoo.co
ISBN: 978-979-99706-4-0
TEBAL: xxiv + 248. 14,5 x 21 cm
CETAKAN: 1 Syawal 1428 h/Nopember 2007 M

No comments:

Post a Comment