Google ads
SILA CARI DI SINI
Wednesday, January 19, 2022
AYO BISNIS UMRAH
Sudah bebera Tahun saya tinggalkan mengelola blog ini, kini mulai disemangati, karena melihat buku-buku haji bertebaran dan dilumuri oleh debu-debu mengundang iba. Banyak sejatinya buku yang akan saya perlihatkan kendati hanya sampul dengan narasi terbatas. Kini yang saya angkat adalah buku terkait dengan Umrah dan dunia bisnis. Buku ini nditerbitkan oleh Gramedia dengan cover depan mengambil kata bijak seorang ahli marketing dan strategi bisnis, Tung Desem Waringin. Buku dengan Hard Cover ini ini karya Abu Hamzah dengan Tajuk Ayo Bisnis Umrah.
Monday, September 23, 2013
TANAH SUCI (Serangkaian Puisi Perjalanan Haji)
Di era 1980-an, seorang-orang bernama Eddy d. Iskandar novelnya diangkat di layar lebar. Para remaja banyak menggandrunginya, Di usianya yang semakin matang, ternyata semakin produktif. Tentu cita rasanya berbeda kalu dulu mengankat Gita Cinta dari SMA kini menoreh niat dalam Puisi Perjalanan Haji. Tulisnya tentang keindahan dan romantika perjalanan rochani, dipaparkan dalam bentuk Puisi. Buku ini didedikasikan bagi jemaah haji dan bagi semua yang menanti panggilan ke Tanah Suci.
Data Buku
JUDUL: Tanah Suci - Serangkaian Puisi Perjalanan Haji.
PENULIS: Eddy D. Iskandar
PENERBIT: Yrama Widya Bandung
ISBN: 978-602-277-011-4
CHINESE HAJJ (JAMAAH HAJI CHINA)
DVD ini adalah koleksi pribadi untuk melengkapi perpustakaan. Sepulang dari Haji tahun 2004 yang lalu. Dari perjalanan haji itu terbetik keinginan mengumpulkan pernik-pernik Haji. Mulai dari buku-buku yang membentangkan masalah-masalah haji, majalah haji, hingga pernik-pernik lainnya. Termasuk DVD yang berkisah tentang perjalanan haji bangsa China. Ternyata haji bukan monopoli, semua bangsa di dunia yang muslim tak ketinggalkan menjalankan ibadah haji. DVD ini di kreasi oleh National Geographic. Language English, dan sub title Bahasa Indonesia. Dapat di peroleh di toko-toko music.
Sangat baik untuk siar agama, utamanya untuk menyadarkan diri kita, bahwa Haji merupakan aktivitas yang mengglobal. Dalam ibadah haji akan bertemu dengan saudara-saudara sesama muslim di belahan dunia. Dari melihat DVD ini merangsang ambisi sehat untuk memiliki DVD serupa, misalnya bagaimana bangsa-bangsa lain jika menunaikan haji.
Monday, August 12, 2013
VAKSIN HARAM UNTUK HAJI?
Buku ini juga merupakan koleksi terkait dengan buku-buku haji. Kubeli di Toko Buku MPH Johor Malaysia. Buku ini ingin memahamkan semua orang tenatang persoalan yang sesungguhnya. Di negeri jiran ini geger setelah Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa bahaya Vaksin Maningitis untuk jamaah Haji dan Umrah. Konon vaj\sin tersbut menggunkan enzim babi. Berita tersembut menyebar dengan cepat ke Malaysia, bahkan diperparah oleh berbagai fihak di Malaysia. Tentu keadaan ini membuat calon Jamaah Haji di Malaysia mengalami kegalauan. Buku ini hadir berusaha untuk membuntu menghalau kegalauan dan membuat orang memahami keadaan yang sebenarnya.Akhirnya pemikiran bijak Abd Rahman, B.Pharm ingin mendekatkan informasi yang benar. Adapun yang akan dibentangkan buku ini antara lain:
- Membincangkan benarkah vaksin haji haram?
- Menerangkan apa itu penyakit maningitis
- bagaimana vaksin ini dihasilkan
- Menyenaraikan fatwa terkini berkenaan vaksin haji
- Menyediakan panduan pengambilan vaksin
- Memberikan tip dan panduan kasihatan haji dan umrah
JUDUL: VAksin Haji Haram
PENULIS : Abd Rakhman,B. Pharm
ISBN: 978-967-10060-3-0-
Sunday, August 11, 2013
TIKET HAJI DARIPADA TUHAN
Seperti biasa kebiasaanku jika sedang ada tugas ke luar negeri kumanfaatkan untuk melengkapi koleksi buku-buku. Aku punya obsesi yang unik menurutku. Pimgim sekali memilki perpustakaan buku-buku haji. Sewaktu aku mengikuti seminar di Johor Malaysia, terluang kesempatakn untuk mengunjungi Toko Buku Popular, langsung kesentuhkan pikiranku ke koleksi buku haji. Alhamduliilah kejumpa beberapa buku haji, namun atas pertimbangan kapasitas koper dan juga beratnya, aku tak sempat borong buku, kendati doku mampu saat itu. Kurang lebih enam buku yang sempat kubeli. Satu diantaranya adalah buku berjudul Tiket Haji daripada Tuhan. Buku ini di Kreasi oleh J. Rakhmat, berkisah tentangh perjalanan ibadah haji. Buku yang diertbitkan oleh PTS ILAMIKA SDN. BHD Malaysia ini ternyata pengarangnya adalah orang Bandung. Buku ini membentangkan kisah yang terbagi adalam 29 bab, dan masing-masing memuat cerita perjelanan haji yang penuh nilai.Ketika itu kubeli dengan harga RM 19.50.
Sunday, August 4, 2013
AYUH HAJI (Kembara Hikmah di Lembah Hijrah)
Buku ini dibeli di Toko Buku MPH Johor Malaysia. Sebuah buku yang sadar akan kecerdasan manusia di ranah visual, sehingga buku ini sangat kuat di visual, hadir bagaikan komik. Banyak orang yang memilki kexerdasan visual, tanpa harus membaca sudah bisa menangkap makna. Inilah suatu kebuatan buku ini. Yang dibahas buku ini antara lain:
- Insan dan Iman
- Haji dan Umrah: Kem Pembinaan Insan Mukmin
- Kembara Hikmah
- Masa Depan Untuk Islam (Kesadaran dan Peranan)
- Renung-renung Haji
- Hajiku ohHajiku : Fakir Vs Zikir
- Closari and penutup
Monday, January 7, 2013
JENDERAL POLISI JUJUR INI TOLAK NAIK HAJI DIONGKOSI KAPOLRI
Mantan Gubernur Sumatera Barat, Brigjen Polisi Kaharoeddin
memberikan teladan soal menolak gratifikasi dan hadiah. Tak cuma menolak diberi
rumah, Kaharoeddin juga menolak naik haji dibiayai Kapolri.
Ceritanya tahun 1967, Kaharoeddin didatangi oleh Brigjen Polisi Amir Machmud. Amir Machmud adalah keluarga sekaligus sahabat Kaharoeddin. Hubungan mereka sangat dekat sejak awal kemerdekaan. Amir yang merupakan junior Kaharoeddin ini kini menjadi jenderal polisi yang paling bersinar.
Brigjen Amir ditugasi Kapolri Jenderal Sutjipto Judodihardjo untuk menjemput Kaharoeddin ke Jakarta. Selanjutnya Kaharoeddin akan naik haji diongkosi Kapolri. Mungkin Kapolri saat itu sengaja menyuruh Amir yang menjemput karena tahu kedekatan mereka. Amir diharapkan mampu membujuk Kaharoeddin yang terkenal keras menolak semua gratifikasi, termasuk dari atasannya sendiri.
Maka tanggal 16 Agustus 1967, Amir datang ke kediaman Kaharoeddin di Jl Tan Malaka no 8, Kota Padang. Tapi walau suasana pertemuan berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan, Kaharoeddin menolak dengan halus permintaan Kapolri.
"Malu kalau naik haji diuruskan Kapolri," kata Kaharoeddin seperti dikutip dalam buku Brigadir Jenderal Polisi Kaharoeddin Datuk Rangkayo Basa, Gubernur di Tengah Pergolakan, terbitan Pustaka Sinar Harapan tahun 1998.
"Dia saklek kalau urusan seperti ini. Tak mau menerima pemberian apa pun," kata cucu Kaharoeddin, Aswil Nasir, saat berbincang dengan merdeka.com beberapa waktu lalu.
Lebaran tahun 1970, datang Bupati Tanah Datar Mahjoeddin Algamar dan Wali Kota Padang Achirul Jahja datang ke rumah Kaharoeddin. Mereka merayu dengan halus agar Kaharoeddin mau naik haji. Bagi para bupati itu, termasuk Bupati Pariaman M Noer, Kaharoeddin memang sudah dianggap ayah sendiri.
Kaharoeddin langsung memotong pembicaraan itu. "Jadi maksud kalian mau menggunakan uang negara untuk ongkos naik haji saya?" tanyanya tegas.
Buru-buru dua bupati itu menggeleng. "Bukan begitu bapak. Bapak jangan berpikiran seperti itu. Kami kan anak-anak bapak. Kami akan iuran agar bapak bisa naik haji," kata mereka.
Setelah lama dibujuk dan yakin uang ini merupakan uang halal, Kaharoeddin mau juga berangkat. Tapi masalah baru muncul, keluarga ingin agar Kaharoeddin naik haji bersama istrinya. Pasangan ini memang sama-sama berusia lanjut.
Tapi Kaharoeddin enggan meminta pada siapa pun. Demi ongkos naik haji istrinya, keluarga Kaharoeddin akhirnya menjual tanah milik mereka. Dengan itu Kaharoeddin mampu berhaji tahun 1971. Padahal dia menjadi Komandan Polisi Sumatera Tengah bertahun-tahun. Dia juga menjadi Gubernur Sumatera Barat selama tujuh tahun. Dia gubernur pertama Sumatera Barat,
Jika mau, enteng saja Kaharoeddin naik haji bersama keluarganya dengan biaya dinas. Atau malah mengkorupsi uang negara untuk naik haji atau umroh. Sudah rahasia umum, saat ini banyak sekali pejabat yang melakukan hal itu. Tapi Kaharoeddin tak mau. Dia tidak ingin jadi koruptor.
Ceritanya tahun 1967, Kaharoeddin didatangi oleh Brigjen Polisi Amir Machmud. Amir Machmud adalah keluarga sekaligus sahabat Kaharoeddin. Hubungan mereka sangat dekat sejak awal kemerdekaan. Amir yang merupakan junior Kaharoeddin ini kini menjadi jenderal polisi yang paling bersinar.
Brigjen Amir ditugasi Kapolri Jenderal Sutjipto Judodihardjo untuk menjemput Kaharoeddin ke Jakarta. Selanjutnya Kaharoeddin akan naik haji diongkosi Kapolri. Mungkin Kapolri saat itu sengaja menyuruh Amir yang menjemput karena tahu kedekatan mereka. Amir diharapkan mampu membujuk Kaharoeddin yang terkenal keras menolak semua gratifikasi, termasuk dari atasannya sendiri.
Maka tanggal 16 Agustus 1967, Amir datang ke kediaman Kaharoeddin di Jl Tan Malaka no 8, Kota Padang. Tapi walau suasana pertemuan berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan, Kaharoeddin menolak dengan halus permintaan Kapolri.
"Malu kalau naik haji diuruskan Kapolri," kata Kaharoeddin seperti dikutip dalam buku Brigadir Jenderal Polisi Kaharoeddin Datuk Rangkayo Basa, Gubernur di Tengah Pergolakan, terbitan Pustaka Sinar Harapan tahun 1998.
"Dia saklek kalau urusan seperti ini. Tak mau menerima pemberian apa pun," kata cucu Kaharoeddin, Aswil Nasir, saat berbincang dengan merdeka.com beberapa waktu lalu.
Lebaran tahun 1970, datang Bupati Tanah Datar Mahjoeddin Algamar dan Wali Kota Padang Achirul Jahja datang ke rumah Kaharoeddin. Mereka merayu dengan halus agar Kaharoeddin mau naik haji. Bagi para bupati itu, termasuk Bupati Pariaman M Noer, Kaharoeddin memang sudah dianggap ayah sendiri.
Kaharoeddin langsung memotong pembicaraan itu. "Jadi maksud kalian mau menggunakan uang negara untuk ongkos naik haji saya?" tanyanya tegas.
Buru-buru dua bupati itu menggeleng. "Bukan begitu bapak. Bapak jangan berpikiran seperti itu. Kami kan anak-anak bapak. Kami akan iuran agar bapak bisa naik haji," kata mereka.
Setelah lama dibujuk dan yakin uang ini merupakan uang halal, Kaharoeddin mau juga berangkat. Tapi masalah baru muncul, keluarga ingin agar Kaharoeddin naik haji bersama istrinya. Pasangan ini memang sama-sama berusia lanjut.
Tapi Kaharoeddin enggan meminta pada siapa pun. Demi ongkos naik haji istrinya, keluarga Kaharoeddin akhirnya menjual tanah milik mereka. Dengan itu Kaharoeddin mampu berhaji tahun 1971. Padahal dia menjadi Komandan Polisi Sumatera Tengah bertahun-tahun. Dia juga menjadi Gubernur Sumatera Barat selama tujuh tahun. Dia gubernur pertama Sumatera Barat,
Jika mau, enteng saja Kaharoeddin naik haji bersama keluarganya dengan biaya dinas. Atau malah mengkorupsi uang negara untuk naik haji atau umroh. Sudah rahasia umum, saat ini banyak sekali pejabat yang melakukan hal itu. Tapi Kaharoeddin tak mau. Dia tidak ingin jadi koruptor.
Reporter : Ramadhian Fadillah
Sumber :
Subscribe to:
Posts (Atom)